Unggulan

Ashima Narain – Mendokumentasikan Tantangan Hidup

Fotografer Alpha Perempuan yang Menginspirasi

by Ashima Narain

Article Categories

girl

Ashima Narain

Ashima Narain adalah fotografer dokumenter dan potret dari India. Ashima mendapatkan penghargaan Ramnath Goenka Nature & Environment Photographer pada tahun 2006 dan Commonwealth Photographer for South Asia pada tahun 2004. Hasil karyanya telah diterbitkan di National Geographic Traveller, GEO, Vanity Fair, Foreign Policy, Die Ziet, dan Vogue.

Lihat Profil

 

1. Ceritakan tentang gaya fotografi Anda dan kenapa Anda memilihnya sebagai spesialisasi? 

Saya seorang fotografer dokumenter dan potret. Saya juga menggabungkan keduanya menjadi potret lingkungan karena menurut saya ini adalah cara efisien dan efektif untuk memberikan konteks dalam proses bercerita.

Alpha 7R II | FE 24-70mm 2.8 GM | 70 mm | 1/100 sec | F2.8 | ISO 125

2. Ceritakan lebih banyak tentang perjalanan fotografi Anda. Kapan Anda memulainya? 

Ketika saya masih remaja, saya bertemu seorang fotografer asal Chile yang sedang mengunjungi Mumbai untuk merekam seputar pendidikan di komunitas miskin. Pertemuan tersebut membuka mata saya tentang kuatnya komunikasi visual dan mengobarkan semangat saya untuk menjadi seorang fotografer. Saya memulai karier di sebuah majalah gaya hidup kemudian melanjutkannya dengan membuat dokumenter alam liar mengenai burung flamingo dan beruang. Dalam perjalanan karier tersebut, saya menjumpai berbagai perwujudan elemen India - kesenjangan ekonomi, multikulturalisme, dan ragam lingkungan hidup bersamaan dengan tingkat pembangunan yang berbeda-beda. Penemuan itu mendorong karier saya ke arah foto jurnalistik.

3. Dunia menjadi makin kaya dengan hadirnya berbagai spesialisasi fotografer. Apa tantangan utama dari pekerjaan Anda dan bagaimana Anda mengatasinya?  

Bagi saya, tantangan utama adalah menjalankan dua fungsi sebagai ibu rumah tangga dan fotografer profesional. Saya punya tiga anak kecil sehingga menjaga keseimbangan antara kebutuhan mereka dan waktu saya lumayan sulit. Selama COVID, saya menghabiskan banyak waktu mengambil gambar anak-anak. Jadi, saya rasa setiap tantangan juga menghadirkan kesempatan.

Alpha 7R III | FE 24-70mm 2.8 GM | 47 mm | 1/60 sec | F2.8 | ISO 3200

4. Ceritakan tentang jenis foto yang suka Anda ambil?   

Beberapa tahun lalu, saya mengunjungi proyek restorasi bakau di Myanmar yang diselenggarakan oleh Worldview International Foundation. Proyek penanaman bakau dan rumput laut ini ditujukan untuk menangkap kelebihan karbon dioksida dari lingkungan. Saya membayangkan sebuah potret lingkungan yang menantang dari sisi teknis dan kreativitas. Saya menggunakan rumah kamera bawah air dan harus menyeimbangkan cahaya di bawah dan atas permukaan air. Selain itu, saat terjadinya gelombang surut ketika air sedikit ada di atas rumput juga dipertimbangkan. Alangkah luar biasanya ketika bayangan Anda menyatu dengan berbagai elemen!

RX100 IV | 8.8-25.7mm F1.8/2.8 | 24 mm | 1/800 sec | F8 | ISO 500

Belum lama ini, anak perempuan saya menemukan seekor bulbul terluka di halaman rumah. Saat mengambil gambar burung itu, saya melihat betapa tidak rapinya dia menggunakan cat kuku, tetapi dia begitu hati-hati memegang burung tersebut.

Alpha 7R III | FE 85mm 1.4 GM | 85mm | 1/320 sec | F3.2 | ISO 2000

5. Apa saran Anda bagi mereka yang tertarik dengan fotografi?  

Temukan minat, dan jika ternyata banyak, jalani saja, satu demi satu. Begitulah yang saya lakukan.

Gunakan internet untuk menemukan gambar yang Anda suka, pahami kenapa Anda menyukainya, dan kenapa para fotografer membuatnya, bukan caranya.

Yang paling penting adalah terus berlatih. Workshop atau seminar online sebanyak apa pun tidak akan mampu membuat Anda menghasilkan karya lebih baik. 

6. Apa isi tas kamera Anda dan mengapa Anda membawanya? 

Saya sangat menyukai Alpha 7R III karena lensa ini berfungsi dengan baik dalam keadaan gelap, menghasilkan warna yang bagus, dan dilengkapi dengan auto fokus yang cepat. 90% penggunaan lensa ini saya padukan dengan FE 24-70mm G Master, yang memberi saya fleksibilitas dalam mengatur komposisi untuk dokumenter dan potret.

FE 85mm F1.4 G Master memiliki kedalaman bidang yang dangkal, sempurna untuk mengisolasi subjek. Gambar tetap tajam dengan bukaan penuh, sementara latarnya luluh dalam bokeh yang indah.

7.  Bagaimana cara kamera dan lensa kamera Alpha Sony membantu Anda mewujudkan visi?

Sony konsisten menggunakan masukan dari para fotografer untuk membuat kamera baru yang lebih baik dan ramah pengguna. Bagi saya, tombol yang dapat diatur, joystick untuk fleksibilitas fokus, kapabilitas cahaya rendah, dan warna begitu hidup membuat proses fotografi saya lebih intuitif. Saya percaya pada perlengkapan dan bisa fokus mendapatkan jepretan yang tepat.

Inspiring Female Alpha Photographers

Sony is proud to present five inspiring female Alpha photographers. These talented individuals are trail blazers in their chosen area of expertise and have shown both grit, and creativity. From urban to rural, people to architectural, their amazing perspectives are seen through the lens of an Alpha camera. Click on and find out what makes them tick.
Article Theme

We would like to request access to your Geolocation to provide you with a customised experience. Please know that you can withdraw your consent at any time via your browser settings.